Minggu, 17 Februari 2013

blood target drama

halooooooo.. nge-post lagi nih ehehehe.
sekarang saya mau nge-post drama nih buatan hasil karya saya. nah buat yang mau main drama dan bingung mau drama apa alias mentok ditengah jalan idenya saya mau post sebuah teks drama untuk 6 orang. tapi sebelumnya maaf ya kalau ada typo. namanya juga manusia,hehehehe
JUDUL: BLOOD TARGET
cast:

Leina Pan (hantu, kekasih Gera)
Hana Pan (saudara Leina) 
Gera Ju (kekasih Leina)
Netika Hel

(terdakwa, Pembunuh Leina)
Tifa Pan (ibu Leina dan Hana)
Beran Hon (Polisi dan hakim)

 




PROLOG
Aku adalah seorang gadis berusia 24 tahun. Hidupku sangatlah sempurna. Memiliki seorang kekasih yang sangat-sangat mencintaiku. Dan ibu serta adikku yang sangat kusayangi.
Tidak ada seorang pun yang membenciku. Aku orang paling beruntung di dunia ini.
1 Mei 2012
Leina: “kau , bahkan bila kau sudah muak dengan ku. Aku tak akan mlepaskanmu. Kau mengerti?” (sambil menatap dengan tajam pada Gera)
Gera: “yah.. baiklah..”
Leina: “kenapa kau hanya menjawab baiklah?”
Gera: “lalu apa yang harus aku katakan padamu?”
Leina: “apa kek, baiklah.. aku mencintaimu atau tentu saja sayang.. kau kan bisa mengatakan hal itu?”’
Gera: “kenapa aku harus mengatakan seperti hal yang hanya membuatku muak?”
Leina: “jadi kau muak padaku? Baiklah.. sudah kukatakan berulang kali padamu. Aku tidak akan melepaskanmu bahkan sampai aku mati!”
Gera: “jadi aku harus menunggumu mati dulu baru aku bisa bebas ?”
Leina: “apa maksudmu?”
Gera: “aku tidak bisa menunggu terlalu lama, sayang. Selamat tinggal” (sambil menusukkan pisaunya ke perut Leina)
 Leina: “kau… kau telah merencanakan hal ini? Akh.. aku akan memh.. membalaskan dendamhkukh….”
Di seberang jalan
Netika hel: “wanita itu.. hei! Apa yang kau lakukan!!” (sambil berteriak kepada Gera dari kejauhan)
Gera pun berlari dan melemparkan pisau yang ia pegang dengan sarung tangannya.
Netika hel: “nona.. nona bangun..” (ujarnya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Leina dan tak sengaja ia menyentuk pisau kematian Leina)
(bunyi mobil ambulans dan mobil polisi pun dating)
Beran : “jangan bergerak! Anda sudah terkepung!”
(narrator: ujar Beran sambil menodong pistol kepada Netika , dan ternyata Gera sudah berada di samping Beran. Apakah Gera yang melaporkan kejadian ini? Apakah ia melakukan fitnah terkejam ini pada Netika. Lalu apa yang akan dilalukan oleh Leina dan keluarganya?)
Scene 2:
5 Mei 2012:
Tifa : “ Leinaaaa… Leinaa.. dasar perempuan gila ! apa yang kau mau sampai kau membunuhnya! Kurang ajar! Tidak tahu diri! Siapa kau sebenarnya! Harusnya kau juga mati wanita kurang ajar!!” (sambil menampar dan menjambak netika)
Beran: “nyonya.. nyonya! Sidang akan segera di mulai! Harap tenang!”
Tifa: “mana mungkin saya bisa tenang hah? Kau… apabila anakmu mati apa yang kau lakukan hah?”
Hana: “ibu.. ibu sabar., ibu biarkan hakim yang memutuskan”
Tifa: “hukum dia! Siksa dia , kalau perlu sayat-sayat saja dia agar ia bisa merasakan sakit yang medalam!”
Hana: “ibu tenang,, biarkan hakim yang memutuskan ibu. Kumohon”
Leina: “iyaa ibu.. iya.. sabar..” (tiba-tiba duduk disebelah Hana)
Hana: “ka..kakak..AAAAAA”
Tifa: “ada apa nak? Kenapa kau tiba-tiba teriak?”
Hana: “ta.. tadi. Ah.. bukan apa-apa. Maaf”
Beran: “baiklah.. menurut saksi serta kekasih almh. Leina bahwa ia melihat sendiri bahwa nyonya netika hel melakukan pembunuhan dengan menusukan pisau ke dalam perut almh. Leina sedalam 15 cm dan korban meninggal seketika. Atas situ saya beratkan hukuman selama seumur hidup” (tok.. tok.. tok…)
Netika: “hakim.. hakim.. hakim dengarkan penjelasan saya dulu..!! pelakunya bukan saya ! hakiiimm!!! Pelakunya gera ju!! Hakiiiiiimmm!!!!!”  (teriaknya)
Hana: “Gera ju? Ka gera? Aaaa!!” (teriak Hana ketika leina berdiri dihadapannya dengan rambut kusut terurai)
Leina: “ha.. naa.. bantu aku…”
Hana: “kak.. leina?”
Leina: “bukan dia pelakunya. Bukan netika pelakunya. Bantu aku membalaskan dendamku hana”
Leina: “akan kuceritkan semuanya. Tapi kumohon. Bantu aku membunuhnya”
(leina pun pergi meninggalkan hana sendirian. Lalu hana menemui sang terdakwa , netika.)
Netika: “nonaa.. nona saya mohon.. bukan saya pelakunya! Yang membunuh nona leina bukan saya tapi gera ju nona.. saya bersumpah bukan saya pelakunya! Sa… saya menyaksikan semuanya nona. Sa.. saat itu nona leina sedang bertengkar dengan gera ju. Dia , gera ju tiba-tiba menusuk nona leina dengan pisaunya. Ia menggunakan saung tangan. Maka dari itu di pisau tidak ada sidik jarinya. Kumohon nona.. pecayalah padaku”  (sambil berlutut pada hana)
Hana: “kau tahu apa yang mereka ributkan?”
Netika: “tidak nyonya, saya tidak tahu”
Hana: “saya pergi”                                                                                                        
Netika: “nona.. nonaa.. lalu saya bagaimana nasibnya heeeeiiikkss”
(narrator: hana pun meninggalkan penjara tersebut dan ia pergi pulang kerumahnya. Tak disangka. Leina sang hantu mengikuti hana dari belakang)
Neila: “tunggu.. aakh.. aku lelah mengikutimu dari belakang. Kau sudah tahu semuanya bukan? Yah begitulah ceritanya”
Hana: “aku tidak gila kan? Kakak.. apa kau sekarang hantu? Aku tidak tahu semuanya. Aku tidak tahu kenapa kau bertengkar dengannya”
Leina: “ah.. itu.. aku lupa hehehehe.. namanya juga hantu yang pergi ke dunia lain hehehehe”
25 Mei 2012
Tifa: “hana!”
Hana:”ibu?”
Tifa: “ada yang ingin ibu katakana padamu nak.. kau itu kan sudah berusia 23 tahun. Kau harus segera menikah nak…”
Hana: “i.. ibu.. ka leina baru saja meninggal sekarang ibu berencna menikahiku? Apa ibu gila?”
Tifa: “itu karena ibu ingin kamu hidup diluar kegilaan nak. Ibu akan menikahimu dengan gera ju. Dan kamu tidak bisa menolak. Kau mengerti? Dengar yah.. dia itu pintar bertanggung jawab sopan dan mapan. ”
Leina: “kesempatan bagus! Terima! Aku sudah punya rencana”
Hana: “baiklah ibu…”
Tifa: “baiklah … ibu akan panggilkan gera dulu”
(setelah tifa menjauh)
Hana: “apa kau gila?! Aku suruh menikah dengan pembunuh?”
Leina: “pelankan suaramu… kau yang akan dianggap gila karena berbicara sendiri. Dengar…ini adalah kesempatan langka. Dengan begini aku lebih mudah membalaskan dendamku bodoh!”
Hana: “mana hantu yang mengerti langka?!”
Leina: ‘heeyy.. aku ini dulunya manusia. Aku tidak akan pergi kea lam baka sebelum aku membalaskan dendamku.”
(hana hanya mendenguskan nafasnya)
Gera: “hana..”
Hana: “ka gera.”
Leina: (meninju-nnju gera walau pun tidak terkana)
Hana: “hahahahha”
Gera: “kenapa hana?”
Hana: “tidak apa-apa”
Leina: “i.. itu … sapu tangan itu. Sarung tangan yang ia bawa ketika membunuhku. Ambil itu hana ambilll”
(hana pun mengambil sarung tangan itu dengan menggunakan sapu tangannya dari saku celana gera)
Hana: “kak.. aku mau ke kamar tidur dulu ya.. selamat malam” (sambil pergi meninggalkan gera)
Gera: “hm… selamat malam”
Leina: “selamat malam.. cuh.! Kamu ga pernah ngomong gitu ke saya!”
(narrator: hana dan leina pun pergi da menemui ibunya)
Tifa: “ada apa nak?”
Hana: “ayo kita pergi ke kantor polisi sekarang juga”
Tifa: “malam-malam begini?”
Hana: “ayooooo…”
Tifa: “untuk apasih? Toh hukuman mati untuk wanita jahat itu juga besok kan?”
Hana: “ayooooo”
Tifa: “haduuuuhh”
(narrator: akhirnya tifa mau diajak oleh hana dan juga sang hantu , leina ke kantor polisi.)
Beran: “ada yang bisa saya bantu”
Hana: “tolong cek.. siapakah pemilik sidik jari dan percikan darah disini” (sambil memberikan sarung tangan itu)
Beran: “memangnya kenapa nona? Nyonya?”
Tifa: “saya tidak tahu”
Hana: “sudah cepaat!”
Beran: “baik..”
Keesokan hari, tanggal 26 mei 2012
Leina: “hana… bangun.. tuh polisi udah dapet hasilnya tuh”
Hana: “bu.. bu bangun”
Tifa: “oh iya”
Beran: “menurut hasil lab. Pemilik sarung tangan ini adalah gera ju dan pemilik darah ini adalah leina pan. Dengan kata lain. Pelakunya adalah gera ju. Kami akan segera menyergap dia”
Tifa: “ap.. apa .. gera? Tidak mungkin… “ (menangis dan terjatuh)
Leina: “ibu… ibu maafkan aku..”
Hana: “ibu, maafkan ka leina”
Leina: “aku bersalah.. maafkan aku huhuhuhuhu”
Hana: “Dia menyesal” (mereka pun menangis bersama-sama)
Tanggal yang sama. Di kediaman gera ju.
Beran: “keluar dari rumah gera ju! Anda sudah terkepung”
Gera: “aa.. ada apa ini?”
Netika: “kau penjahat! Kau harus mati sekarang!”
Beran: “kau dituduh atas pembunuhan dan pemfitnahan. Akan segera kami jebloskan kamu kedalam penjara”
Tifa: “ayo anak kurang ajar!!!!!”
Leina: “kau tidak perlu hidup membusuk di penjara.. kau hanya perlu mati di tanganku sayang” (sambil menampakan dirinya hanya kepada gera)
(narrator: akhirnya leina mencekik leher gera sampai mati kehabisan nafas. Pembalasan dendam leina pun berjalan lancar. Leina pun bisa meninggal dengan tenang. Entahlah apa yang akan terjadi di kuburnya,. Tapi saat ini biarkan dia bahagia saat ini)
Hana: “kakak.. hati-hati yah… aku sayang padamu…”
Leina: “ selamat tinggal adikku sayang… aku sayang padamu,.. katakana pada ibu juga,,, terimakasih dan aku juga sangat menyayanginya” (sambil memeluk hana)
Hana: “iiihh dingin!”
(narrator: sekali lagi.. akhirnya masalah satu selesai. Hanya menunggu waktu selanjutnya menemukan masalah besar lagi )
Tifa: maafkan aku anakku..
Bagiku.. anak adalah segalanya. Untuk kedua anakku.. terimakasih.

Tidak ada komentar:

Charansa