member BTS
para manajer
genre (dapat berubah seiringnya berjalan waktu):
family
humor (garing ><)
friendship
rating: PG - 12
Author: Icha
Disclaimer: BTS hanya milik yang memiliki termasuk saya. setting cuma milik saya hehehhe. maaf bila ada kesamaan cerita latar dan sebagainya. kalo ada typo ya maklumi saja~~~~~
Chapter 2 – ohmaigat
Min Gi POV
aku memandang kosong kopi panas yang baru kupesan
bersama sunbaenimku.
“kenapa kau lesu seperti itu? Bukankah kau senang
bisa menjadi menejer mereka?” tanya sunbaenim. “heee… kau tidak merasakannya
sunbaenim”
Kembali ke malam di apartment BTS.
“AAAA!” teriak seokjin lagi membuat kami berlari
penasaran menuju dapur.
“mwo mwo? Wae geure hyeong?” tanya yon gi yang
menerebos kami.
“kau lihat? Itu… ada tikus!” ujar seokjin sontak
membuatku cengok setengah mati. “apaaaaaah?” teriak semua member. Hah… yang
benar saja? masa hanya tikus saja takut?
“lari!!!!” teriak taehyung dan akhirnya semua member
lari dan naik keatas meja, ada yang naik keatas kursi, bahkan ada yang
bergelayutan diatas lampu.
Loh kok?
“ne? kenapa kalian lari seperti itu?” tanyaku yang
masih bingung. “itu tikus! Makhluk paling mengerikan!” teriak namjoon yang
berada diatas meja TV.
“ka.. kalian takut sama tikus?” tanyaku tak percaya. “memangnya tidak boleh! kau kan menejer kami, kau saja yang mengambilnya!” ujar jimin.
“ka.. kalian takut sama tikus?” tanyaku tak percaya. “memangnya tidak boleh! kau kan menejer kami, kau saja yang mengambilnya!” ujar jimin.
“aku kan perempuan!” ujarku kesal sambil menatap
tikus itu nanar. “kalian itu laki-laki masa takut sama tikus! Cepat ambil dan
kalian semua turun dari sana!” perintahku kesal dan akhirnya mereka semua turun
dari tempat mereka berasal dan berjalan menuju dapur dan berdiri dibelakangku.
“sekarang kenapa kalian berdiri dibelakangku??!!!”
ujarku frustasi. “cepat bawa tikut itu keluar!!!” perintahku kesal. “SHIRHEO!”
jawab mereka kompak membuatku semankin frustasi dan cengok.
“jadi kalian ingin tikus ini tinggal disini?”
ancamku dan semua member menggelengkan kepalanya. “ya jungkook-a! taehyung
oppa! Bawa tikus itu keluar!” perintahku. “kenapa tidak kau saja?” tanya
taehyung. “m… mwo? A.. aku kan perempuan!”
“kau juga takut kan?” ledek jungkook. “perempuan
takut sama tikus sih wajar, lah kalian?” ledekku lalu tersenyum licik. “geure..
geure…” jawab jungkook.
Tak lama taehyung kembali setelah mengambil sebuah
pengki dan sapu bersama jungkook. Semua member mengambil posisi mereka
masing-masing. Seokjin yang naik keatas tempat cuci piring, yon gi yang naik
keatas kursi makan, jimin yang memeluk tembok, namjoon yang berjongkok sambil
menatap tikus yang sudah tak bernyawa itu, serta hoseok yang berjinjit-jinjit
gila memandang tikus tersebut. Aku hanya melipat kedua tanganku melihat apa
yang dilakukan ketujuh member bodoh ini.
Jungkook lalu menojos nojos perut tikus yang sudah
tak bernyawa itu dengan gagang sapu yang ia pegang. “iwwwh…” ujar taehyung
sambil menutup matanya.
10 menit kemudian. Masih di tempat yang sama tanpa ada
yang berubah sedikitpun.
“ya… mau sampai kapan kau menojos-nojos perutnya
seperti itu jungkook-a.” ujarku bosan. “kau lihat? Perutnya bergelemer-gelemer
gitu lucu hahahaha.”
“mwo? Bergelemer-gelemer?” ujarku menghembuskan
napasku. “cepat buang. Ada yang ingin kubicarakan pada kalian semua.” Ujarku pelan.
“PPALLI” teriakku membuat semuanya terkejut bahkan jimin jatuh terkejut
mendengar teriakan ku dan jungkook menojos perut tikus itu sampai keluar darah
dan membuat semua member teriak dan berlari keluar dari dapur meninggalkan ku
sendirian bersama tikus yang sudah tak bernyawa lagi.
Huuuuuffffhhh…..
Aku berjalan pelan mendekati tikus tersebut dan
mengambil tikus itu dengan sapu dan membuangnya keluar apartment.
Aku kembali masuk kedalam apartement dan menatap
ketujuh member yang sedang menujukan cengiran lebarnya. “aku mengantuk. Sekarang
aku akan pulang dan aku akan datang sepagi mungkin. Aku tinggal didepan
apartment kalian.” Ujarku kesal.
Pagi harinya.
Aku memasuki apartment sepagi mungkin. Ternyata masih
sangat sepi. Belum ada yang terbangun dari tidurnya. Aku lalu berjalan
mendekati dapur dan tiba-tiba saat aku sedang mengeluarkan beberapa bahan
makanan yang akan kubuat dari kulkas seokjin datang dengan masih mengucek
matanya. “kau sudah bangun?” tanyaku. “o…” jawabnya pelan. “yang lain mana?”
tanyaku bingung. “paling mereka bangun jam 8an” jawab seokjin. “oh begitu.” Jawabku
kembali mengeluarkan bahan makanan. “min gi-ya.” Panggil seokjin. “ne oppa?”
jawabku. “mengenai kejadian tadi malam semua member merasa bersalah padamu. Mereka
meminta maaf” ujar seokjin pelan.
“ah… aku tidak marah kok.” Jawabku. Tak lama
tiba-tiba terdengar kraaak…
“apa itu?” teriakku terkejut. “hahh… paling namjoon
lagi.” Ujar seokjin lalu berjalan mendekati arah bunyi itu berasal.
“tuh kan benar! Apalagi yang kau rusak?” tanya
seokjin sambil melipat kedua tangannya melihat pegangan pintu kamar mandi yang
patah oleh namjoon. “mianhae hyeong. Oh? Min gi kau sudah datang.” Ujar namjoon
sambil menggaruk kepalanya.
“aku akan membangunkan yon gi.” Ujar seokjinsambil
berjalan kekamar. “kajima!” tahan namjoon. “wae?” tanya seokjin. “Aku kemarin
baru merusah remote TV, kalau yon gi hyeong tahu aku merusak barang lagi aku
bisa di marahi habis-habisan olehnya.” Ujar namjoon. “itu kan salahmu sendiri.”
Ujar yon gi yang sudah berada dibelakang namjoon.
“h… hyeong..” namjoon lalu memutar kepalanya dan
mendapati yon gi yang sudah berada dibelakangnya. Bletak!
Yon gi menjitak kepala namjoon sampai sampai namjoon
benjut. “sudah kubilang jangan merusak lagi. Sudah berapa kali aku membetulkan
barang yang kau rusak hah?” kesal yon gi.
“aku tidak menghitungnya.” Jawab namjoon seperti
anak kecil. “itu karena sudah ribuan kali kau merusaknya.” Jawab yon gi lalu
berjalan mendekati kamar mandi.
Doorrr.. door..
Tiba-tiba dari dalam kamar mandi ada yang mengetuk
pintu. Semuanya termasuk aku mundur beberapa langkah. Jangan-jangan apartment
ini berhantu.
“woooy! Aku mau keluar! Bukakan pintunya!” teriak
jimin, yang ternyata terkunci dari dalam.
“kau ada didalam? Bagaimana bisa?” tanya yon gi
bingung. “tadi aku sedang BAB. Lalu ketiduran didalam. Kenapa pintunya tidak
bisa dibuka? Ini pasti ulah kau kan namjoon hyeong? Aaah… aku mau keluar. Yon gi
hyeong cepat buka pintunya!!!” teriak jimin.
“aah.. tunggu-tunggu.” Teriak yon gi lalu berjalan
kebawah dan mengambil beberapa alat reparasi yang sepertinya sudah disiapkan. Tak
lama yon gi menhentikan kerjaannya. “ tidak bisa. Ini sudah terlalu parah.” Jawab
ujar yon gi. “NEEEEEEEEE?” teriak jimin dari dalam. “lalu aku harus bagaimana? Aku
harus didalam kamar mandi selamanya?” ujar jimin frustasi.
“ada apa sih ribut-ribut?” ujar hoseok bersama
taehyung dan jungkook yang bergabung bersama kami. “itu pintunya tidak bisa
dibuka karena ulah namjoon.” Jawab seokjin. Si perusak hanya menundukan
kepalanya. “itu sih sudah biasa.” ujar taehyung. “tapi ada di jimin didalamnya.”
Lanjut seokjin. “itu sih tidak biasa.” ralat taehyung.
“ya! Aku harus bagaimana?” tanya jimin. Lalu jungkook
berjalan mendekati pintu dan berbicara. “itu sudah nasibmu hyeong!” ujar
jungkook sambil tertawa. “ijassigi!!!” ujar jimin frustasi. “bagaimana kalau
kalian mendobrak pintunya saja?” usulku. “nanti rusak.” Jawab hoseok lempeng. “pintu
rusak kan gampang diganti. Jimin harus diselamatkan!” ujarku sambil melipat
kedua tanganku.
“kau benar juga.” Ujar yon gi. “baiklah.. ayo kita
dobrak bersamaan.” Ujar yon gi. Semua member lalu bergerubung. “jimin
bersiaplah kami akan mendobrak pintu. Hana.. dul… set!”
BRUAAAK! Tanpa perlawanan pintu terbuka begitu saja.
membuat semua member jatuh dan saling menimpa. Namjoon yang paling dibawah
disusul yon gi dan seokjin, lalu diatasnya hoseok dan taehyung dan paling atas
adalah jungkook. “ternyata pintunya bisa dibuka.” Ujar jimin sambil tersenyum
dan semua member menatap jimin ganas. “YA PARK JIMIIIIIN!!!!!!!!”
-TBC-
nb: ini episode kedua , disetiap episode mungkin bakal ada genre yang berbeda. kita lihat ya. terimakasih karena sudah membaca. oh iya.. maklumi ya menggunakan bahasa yang mmm.. begitulah kekekek.. gomawo gomawo~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar